Seekor
anjing betina domestik berumur tiga tahun dibawa dengan keluhan penurunan nafsu
makan dan terlihat sedikit depresi yang di tandai dengan penurunan aktivitas
anjing tersebut layaknya terlihat seperti hari-hari sebelumnya. Setelah di lakukan pemeriksaan ternyata
penurunan nafsumakan dan deperesi di akibatkan oleh meningkatnya suhu tubuh
anjing tersebut atau biasa kita kenal dengan istilah demam yang menandakan
anjing tersebut mengalami infeksi.
Gejala klinis yang terlihat adalah pembengkakan alat kelamin luar yang
biasa disebut vaginitis yang diikuti dengan keluarnya nanah dari alat kelamin
tersebut..
Vaginitis
adalah istilah umum untuk pembengkakan akibat infeksi pada vagina. Vaginitis ini biasanya berjalan secara kronis
sehingga anjing-anjing yang penderita vaginitis tidak memperlihatkan gejala
yang spesifik yang mudah di kenali oleh pemilik yang tidak memopunyai latar
belakang pengetahuan di bidang kesehatan hewan. Secara anatomi, posisi vagina berada tepat
dibawah anus pada saat hewan itu berdiri.
Oleh sebab itu biasanya mikroba asal anuslah yang sering di dapati
menjadi penyebab vaginitis ini. Gejala
klinis yang sering terlihat adalah vagiana anjing-anjing tersebut akan terlihat
membesar dan merah yang harus dibedakan dengan pembengkakan akibat birahi, menghasilkan
cairan baik bening maupun bernanah bahkan berdarah yang keluar dari vagina
secara terus menerus. Hal ini dapat
terjadi akibat beberapa penyebab antara lain perlukaan pada mukosa, pembengkakan
pada klitoris bahkan tumor. jika infeksi
mikrobial yang sebagian berasal dari anus itu dapat stabil di vagina dan masuk
kerahim pada saat birahi (estrus) dimana leher rahim yang biasa disebut serviks
akan terbuka secara normal mengikuti siklus hormon reproduksi terjadi maka masuknya
agen penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan rahim yang biasa disebut sebagai endometritis
atau pyometritis. Endometritis adalah
bentuk penyakit yang terlihat sebagai perbarahan pada uterus sedangkan
pyometritis adalah kondisi terkumpulnya nanah di uterus yang dapat terjadi
secara terbuka atau secara tertutup.
Dalam
penegakan diagnosa vaginitis dan tingkat keparahannya ini biasanya hewan hewan
tersebut sebelumnya diperiksa dengan pengamatan dari dekat daerah kelamin luar yang
diikuti dengan perabaan-perabaan di daerah perut dimana posisi rahim anjing itu
berada. Untuk tingkatran vaginitis
ringan, pembengkakan hanya terjadi pada kelamin luar berserta terlihatnya cairan
hasil mekanime pertahan tubuh terhadap agen penyakit. Untuk tingkatan vaginitis yang parah biasanya
selain vagina yang membengkak, terjadi juga peradangan pada rahim anjing
tersebut. Untuk penegasan diagnosa
biasanya dilakukan pemeriksaan secara laboratorium. Bahan yang di analisa adalah cairan yang
berada di permukaan leher rahim dan darah.
Pengambilan cairan ini dilakukan dengan cara swab dengan mempergunakan stenlesteel
speculum untruk memperkecil kontaminasi dari luar sedeangkan pengambilan darah
dengan spoit dilakukan pada pembuluh darah balik (vena) Hasil swab akan di gunakan sebagai bahan
pembiakan mikroba sedangkan darah untuk melihat komposisi darah dalam hal ini
sel darah putih. Penggabungan hasil
biakan mikroba dan perhitungan jumlah darah sel putih dapat digunakan untuk
mendiagnosa keberadaan vaginitis, endometritis dan pyometritis. Jumlah sel darah putih lebih dari 30.000
keatas biasanya mengindikasikan kejadian vaginitis sudah menjalar ke
rahim. Jika terjadi bentuk piyometritis
tertutup maka bentuk uterus sudah menggembung akibat penumpukan nanah yang
tidak dapat keluar dari saluran reproduksi dan jika berlanjut dapat menyebabkan
kematian pada hewan tersebut. Pada rumah
sakit hewan yang cangih, diagnosa ini dapat dipertegas lagi dengan alat bantu
diagnosa seperti ultra sonografi atau ronsen.
Pengobatan
biasanya diarahkan kepada penyebab peradangan ini. Jikalau vaginitis disebabkab oleh trauma
terbuka (luka), maka pengobatan diarahkan untuk menyembuhkan luka tersebut baik
berupa tindakan bedah berupa jaitan atau tidakan yang berefek untuk menutup
luka tersebut. Jika disebabkan oleh
tumor maka tindakan pengobatan diarahkan kepada penghilangan tumor tersebut
dari tubuh hewan kesayangan kita. Jika
vaginitis masih terjadi hnaya pada alat kelamin luar, dapat dibantu penyembuhan
infeksinya dengan pemberian antibiotik.
Jika vaginitis sudah sampai ke dalam rahim, biasanya dilakukan tindakan
bedah, atau tindakan pembilasan rahim pada kasus kasus tertentu. Hubungi dokter hewan anda untruk mendapatkan
penjelasan pengobatan yang lebih lanjut.
Pencegahan
dari kejadian ini dapat dilakukan dengan melakukan penghitungan sel darah putih
(white blood count) tiga minggu setelah selesai masa birahi jika diperlukan
atau memperhatikan bentuk dan ada tidaknya cairan selain urine yang keluar tiga
minggu setelah selesai masa birahi.
2 comments:
Apa penyebab penyakit itu??
Apa penyebab penyakit itu??
Dan bagaimana mengobatinya secara alami???
Post a Comment