Para
pecinta anjing tidak jarang mendengar keluhan-keluhan dari sesama pemilik
anjing mengenai kegagalan kebuntingan dari perkawinan anjing yang dilakukan
oleh pemiliknya baik secara alami atau buatan (IB). Kegagalan kebuntingan ini biasanya dianggap
angin lalu oleh pemilik anjing tersebut.
Bahkan pemilik anjing biasanya akan tetap berusaha untuk membuntingkan
induk anjing betina dengan melakukan perkawinan ulang. Perkawinan ulang yang dilakukan ini kadang dapat
menghasilkan kebuntingan yang dapat pula diakhiri dengan terjadinya aborsi walaupun
juga biasanya akan dapat menghasilkan anak anjing yang akan membawa
ketidakpuasan dan kekecewaan setelah melihat anak anjing. Anak anjing yang dihasilkan biasanya adalah anak-anak
anjing yang lemah. Kelemahan ini dapat
terlihat jelas dengan terjadinya kematian beberapa anak anjing dalam rahim atau
terjadinya kematian anak anjing tidak lama berselang setelah anak anjing keluar
dari rahim induknya.
Kegagalan
dalam menghasilkan kebuntingan pada perkawinan disebabkan oleh banyak faktor
misalnya faktor hormonal, gizi, infeksi dan lain sebagainya. Tapi tidak ada salahnya kegagalan dalam
menghasilkan kebuntingan pada anjing betina dicurigai karena ikut andilnya
bakteri intracelluler yang cukup ganas menyerang sistim reproduksi jantan dan
sistim reproduksi bentina anjing yang terinfeksi yang akhirnya akan menyebabkan
rusaknya sistim reproduksi tersebut secara permanen. selain alasan ini, brucellosis
pada anjing harus lebih diwaspadai keberadaannya jika terjadi gangguan
reproduksi karena bakteri ini selain mampu menginfeksi anjing, mampu juga
menginfeksi orang yang terpapar.
Kemampuan agen penyakit dalam menginfeksi hewan yang menyebabkan
munculnya gejala klinis yang merujuk kepada suatu jenis penyakit dan mampu
menularkannya kepada manusia dikenal dengan istilah penyakit zoonosis.
Brucellosis
pada anjing disebabkan terutama oleh Brucella
canis (B.canis) yang termasuk
bakteri golongan gram negatif (-), dan hidup di dalam sel inangnya (intracellular
bacterium). Penyebab brucellosis lain pada
anjing adalah infeksi bakteri brucella spesies lain seperti B. abortus yang biasanya menyerang sapi
dan B. Suis yang biasanya menyerang
babi. Infeksi secara alami dapat terjadi
setelah anjing sehat termakan materi plasenta yang terkontaminasi oleh bakteri
ganas ini atau bisa juga terjadi karena tertelannya cairan vagina yang sudah
terkontaminasi agen penyakit akibat perilaku menjilat pada saat anjing
mengalami estrus (birahi). Selain dengan
cara diatas, penyakit ini dapat juga menular melalui tertelannya cairan yang
berasal dari materi kelahiran anak anjing yang sudah terkontaminasi agen
penyakit, termasuk materi aborsi pada
induk anjing yang mengalaminya. Pada
materi ini agen penyakit dapat bertahan beberapa minggu bahkan beberapa bulan.
Pada
anjing betina, ada beberapa gejala klinis yang dapat mengindikasikan kehadiran
agen penyakit ini. Adapun Gejala klinis
yang terlihat antara lain keguguran (aborsi) pada anjing bunting dengan umur
kebuntingan 45-55 hari pada 75% kasus brucellosis yang terjadi pada anjing
(Shin dan Carmichael,1999).sedangkan kematian yang terjadi pada tahap embrionik
(kematian tahap embrio) terjadi pada umur kebuntingan 10-20 hari setelah
terjadi pembuahan (pertemuan sel telur dan sel sperma). Kematian tahap embrionik inilah yang biasanya
terlihat sebagai kegagalan kebuntingan noinfeksius biasa setelah perkawinan
yang dilakukan oleh pemilik anjing sebab estrus pada anjing akan terjadi terus
secara normal. Brucellosis ini selainj
menyerang anjing betina, juga dapat menyerang anjing jantan. Pada anjing jantan, gejala klinis yang
terlihat adalah terjadinya peradangan pada epididimis dari salah satu testis
atau keduanya, pengecilan testikular dan terjadinya dermatitis ringan pada
kulit testis yang di sebabkan kelembapan yang berlebihan. Infeksi brucellosis dapat mempengaruhi kualitas
sperma. Sperma yang dihasilkan oleh
anjing-anjing jantan yang terinfeksi akan banyak mengandung sel-sel radang dan sel-sel
sperma yang tidak normal. kulitas sperma
ini sangat signifikan menurun pada umur 3 bulan pasca anjing jantan sehat
terinfeksi. Pada beberapa kasus, infeksi
ini akan menyebabkan penurunan jumlah sel sperma pada setiap ejakulasi jika dihitung
secara mikroskopis, bahkan tidak jarang penurunan ini akan berakhir dengan
terjadinya infertilitas. Hal ini
disebabkan karena terciptanya iklim autoimmune pada sistem reproduksi anjing
jantan yang menyerang sperma yang dihasilkan oleh sistim reproduksi anjing jantan
tersebut. Pada anjing jantan terinfeksi,
agen penyakit akan berkembang biak di glandula prostata dan epididimis yang
akan ikut keluar bersama dengan cairan seminal.
Pendiagnosaan
dapat dilakukan dengan melakukan cultur darah yang sampai sekarang dipercaya
oleh para ahli sebagai cara yang paling akurat mendeteksi keberadaan penyakit
ini. Pendiagnosaan cara lain dapat
dilakukan dengan test secara serologis seperti rose benggal test, indirect
flourescent antibody test (IFAT) dan ELISA. Hal ini dapat dilakukan di
laboratorium yang menyediakan fasilitas pendeteksian atas rujukan dokter hewan
kepercayaan anda.
Pada
kasus brucellosis ini, pencegahan lebih tepat dilakukan dari pada
pengobatan. Sebelum anjing diterima
calon pemilik anjing, sebaiknya calon pemilik harus memastikan anjing tersebut
bebas dari brucellosis. Tesnya dilakukan
dua kali untuk mengecilkan hasil negatif palsu yang serrting membuat kesalahan
dalam menyimpulkan anjing bebas brucellosis..
pengambilan sampel untuk bahan diagniosa dilakukan 2-3minggu setelah
pengambilan sampel pertama dilakukan.
Jika hal ini negatif anjing yang
akan anda masukkan dapat dilakukan.
Untuk lebihg jelasnya, konsultasikan kepada dokter hewan kepercayaan
anda.
Dalam
kasus ini pengobatan tidak dianjurkan sebab akan memakan biaya yang mahal yang
hasilnya tidak tidak sepadan dengan harga yang dihabiskan sebab pengobatan
tidak mampu mengembalikan hewan penderita kekeadaan sistim alat produksi
seperti sebelum terkena penyakit ini.
Tapi jika anjing tersebut sangat di cintai, kastrasi pada anjing jantan
dapat dilakukan, begitu pula sterilisasi pada anjing betina.
No comments:
Post a Comment