Pengumuman

Tolong follow dan click iklan buat saya jika anda merasa terbantu dengan artikel ini, terimakasih atas kebaikan anda. any comment? send to taringdoberman@yahoo.com

Sunday, September 30, 2012

KEGAGALAN KEBUNTINGAN PADA ANJING?.. WASPADA BRUCELLOSIS



Para pecinta anjing tidak jarang mendengar keluhan-keluhan dari sesama pemilik anjing mengenai kegagalan kebuntingan dari perkawinan anjing yang dilakukan oleh pemiliknya baik secara alami atau buatan (IB).  Kegagalan kebuntingan ini biasanya dianggap angin lalu oleh pemilik anjing tersebut.  Bahkan pemilik anjing biasanya akan tetap berusaha untuk membuntingkan induk anjing betina dengan melakukan perkawinan ulang.  Perkawinan ulang yang dilakukan ini kadang dapat menghasilkan kebuntingan yang dapat pula diakhiri dengan terjadinya aborsi walaupun juga biasanya akan dapat menghasilkan anak anjing yang akan membawa ketidakpuasan dan kekecewaan setelah melihat anak anjing.  Anak anjing yang dihasilkan biasanya adalah anak-anak anjing yang lemah.  Kelemahan ini dapat terlihat jelas dengan terjadinya kematian beberapa anak anjing dalam rahim atau terjadinya kematian anak anjing tidak lama berselang setelah anak anjing keluar dari rahim induknya.

Kegagalan dalam menghasilkan kebuntingan pada perkawinan disebabkan oleh banyak faktor misalnya faktor hormonal, gizi, infeksi dan lain sebagainya.  Tapi tidak ada salahnya kegagalan dalam menghasilkan kebuntingan pada anjing betina dicurigai karena ikut andilnya bakteri intracelluler yang cukup ganas menyerang sistim reproduksi jantan dan sistim reproduksi bentina anjing yang terinfeksi yang akhirnya akan menyebabkan rusaknya sistim reproduksi tersebut secara permanen. selain alasan ini, brucellosis pada anjing harus lebih diwaspadai keberadaannya jika terjadi gangguan reproduksi karena bakteri ini selain mampu menginfeksi anjing, mampu juga menginfeksi orang yang terpapar.  Kemampuan agen penyakit dalam menginfeksi hewan yang menyebabkan munculnya gejala klinis yang merujuk kepada suatu jenis penyakit dan mampu menularkannya kepada manusia dikenal dengan istilah penyakit zoonosis.
Brucellosis pada anjing disebabkan terutama oleh Brucella canis (B.canis) yang termasuk bakteri golongan gram negatif (-), dan hidup di dalam sel inangnya (intracellular bacterium).  Penyebab brucellosis lain pada anjing adalah infeksi bakteri brucella spesies lain seperti B. abortus yang biasanya menyerang sapi dan B. Suis yang biasanya menyerang babi.  Infeksi secara alami dapat terjadi setelah anjing sehat termakan materi plasenta yang terkontaminasi oleh bakteri ganas ini atau bisa juga terjadi karena tertelannya cairan vagina yang sudah terkontaminasi agen penyakit akibat perilaku menjilat pada saat anjing mengalami estrus (birahi).  Selain dengan cara diatas, penyakit ini dapat juga menular melalui tertelannya cairan yang berasal dari materi kelahiran anak anjing yang sudah terkontaminasi agen penyakit,  termasuk materi aborsi pada induk anjing yang mengalaminya.  Pada materi ini agen penyakit dapat bertahan beberapa minggu bahkan beberapa bulan.
Pada anjing betina, ada beberapa gejala klinis yang dapat mengindikasikan kehadiran agen penyakit ini.  Adapun Gejala klinis yang terlihat antara lain keguguran (aborsi) pada anjing bunting dengan umur kebuntingan 45-55 hari pada 75% kasus brucellosis yang terjadi pada anjing (Shin dan Carmichael,1999).sedangkan kematian yang terjadi pada tahap embrionik (kematian tahap embrio) terjadi pada umur kebuntingan 10-20 hari setelah terjadi pembuahan (pertemuan sel telur dan sel sperma).  Kematian tahap embrionik inilah yang biasanya terlihat sebagai kegagalan kebuntingan noinfeksius biasa setelah perkawinan yang dilakukan oleh pemilik anjing sebab estrus pada anjing akan terjadi terus secara normal.  Brucellosis ini selainj menyerang anjing betina, juga dapat menyerang anjing jantan.  Pada anjing jantan, gejala klinis yang terlihat adalah terjadinya peradangan pada epididimis dari salah satu testis atau keduanya, pengecilan testikular dan terjadinya dermatitis ringan pada kulit testis yang di sebabkan kelembapan yang berlebihan.  Infeksi brucellosis dapat mempengaruhi kualitas sperma.  Sperma yang dihasilkan oleh anjing-anjing jantan yang terinfeksi akan banyak mengandung sel-sel radang dan sel-sel sperma yang tidak normal.  kulitas sperma ini sangat signifikan menurun pada umur 3 bulan pasca anjing jantan sehat terinfeksi.  Pada beberapa kasus, infeksi ini akan menyebabkan penurunan jumlah sel sperma pada setiap ejakulasi jika dihitung secara mikroskopis, bahkan tidak jarang penurunan ini akan berakhir dengan terjadinya infertilitas.  Hal ini disebabkan karena terciptanya iklim autoimmune pada sistem reproduksi anjing jantan yang menyerang sperma yang dihasilkan oleh sistim reproduksi anjing jantan tersebut.  Pada anjing jantan terinfeksi, agen penyakit akan berkembang biak di glandula prostata dan epididimis yang akan ikut keluar bersama dengan cairan seminal.
Pendiagnosaan dapat dilakukan dengan melakukan cultur darah yang sampai sekarang dipercaya oleh para ahli sebagai cara yang paling akurat mendeteksi keberadaan penyakit ini.  Pendiagnosaan cara lain dapat dilakukan dengan test secara serologis seperti rose benggal test, indirect flourescent antibody test (IFAT) dan ELISA. Hal ini dapat dilakukan di laboratorium yang menyediakan fasilitas pendeteksian atas rujukan dokter hewan kepercayaan anda.
Pada kasus brucellosis ini, pencegahan lebih tepat dilakukan dari pada pengobatan.  Sebelum anjing diterima calon pemilik anjing, sebaiknya calon pemilik harus memastikan anjing tersebut bebas dari brucellosis.  Tesnya dilakukan dua kali untuk mengecilkan hasil negatif palsu yang serrting membuat kesalahan dalam menyimpulkan anjing bebas brucellosis..  pengambilan sampel untuk bahan diagniosa dilakukan 2-3minggu setelah pengambilan sampel pertama dilakukan.  Jika hal ini negatif  anjing yang akan anda masukkan dapat dilakukan.  Untuk lebihg jelasnya, konsultasikan kepada dokter hewan kepercayaan anda.
Dalam kasus ini pengobatan tidak dianjurkan sebab akan memakan biaya yang mahal yang hasilnya tidak tidak sepadan dengan harga yang dihabiskan sebab pengobatan tidak mampu mengembalikan hewan penderita kekeadaan sistim alat produksi seperti sebelum terkena penyakit ini.  Tapi jika anjing tersebut sangat di cintai, kastrasi pada anjing jantan dapat dilakukan, begitu pula sterilisasi pada anjing betina.

No comments: