Kucing adalah salah satu jenis
hewan kesayangan yang sedang naik di kalangan penghobies hewan. Kebanyakan kucing di pilih sebagai hewan
kesayangan karena adanya unsur praktis dalam pemeliharaannya. Beberapa unsur keperaktisan yang dapat
teramati dengan jelas adalah kebanyakan ukurannya kecil dan tidak berat
sehingga mudah untuk di gendong. Ukuran ini juga memberikan kemudahan yang lain
seperti tempat hewan bermain. Hewan kesayangan ini tidak terlalu
membutuhkan tempat yang luas untuk beraktivitas, bahkan sebagaian besar kucing
rumahan cendrung makan dan tidur saja sehingga tidak merepotkan pemilik
kucing. Hal ini wajar-wajar saja sebab
sebagian besar pehobies kucing sudah menaikkan kedudukan kucing yang awalnya
diberi makan alakadarnya saja agar hewan ini dapat menjalankan tugasnya sebagai
penjaga rumah dari keberadaan tikus menjadi hewan kesayangan yang berfungsi
sebagi tempat mencurahkan kasih sayang dan tidak hanya memberikan pakan yang
mengandung nilai gizi bagus, juga memberikan perawatan tambahan seperti
perawatan kesehatan yang lazim kita
dengar dengan istilah grooming. “Image”
kucing memang bagus.
Pada
perjalanan pemeliharaannya sering kita temui permasalahan tingkah laku kucing
yang membuat kenyamanan pemilik kucing terganggu, bahkan tidak sedikit yang
memutuskan untuk tidak memelihara kucing lagi akibat kejadian seperti ini. Perilaku-perilaku yang menggangu itu seperti
kebiasaan kucing memberikan batas teritorial dengan air seninya yang sering
terjadi pada rumah-rumah pehobies yang memelihara kucing jantan. Kadang perilaku yang tidak mengenakan ini
juga di alami oleh pemilik kucing betina ketika periode estrus (birahi) mulai mendekati
siklus hormonal kucing yang mengkomunikasikan status siklus hirmonal melalui
air seni.
Begitu
juga halnya dengan kebiasaan pup sembarangan di dalam rumah tidak ketinggalan
perilaku mengasah kuku di perabotan rumah yang kita sayangi atau memberantakan
bagian rumah yang rapih akibat di pakai sebagai tempat bermain oleh kucing
kesayangan anda.
Sebenarnya
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku yang
menurunkan daya tarik kucing terhadap pehobies yang memelihara kucing sebagai
hewan kesayangannya. Salah satu cara yang
paling praktis dan tingkat keberhasilannya paling bisa di andalkan dan tidak
membutuhkan kesabaran dalam menantikan hasilnya adalah dengan melakukan tidakan
operasi yang bertujuan untuk mensterilkan kucing kesayangan anda. Sterilisasi yang dimaksud adalah pengeluaran
salah satu bagian dari sistim reproduksi alat kelamin jantan khususnya testis
pada hewan jantan dan pengangkatan ovarium beserta rahim pada kucing
betina. Dengan melakukan tindakan
sterilisasi ini maka permasalahan-permasalahan yang disebabkan dari perilaku
komunikasi seksual dan penguasaan daerah yang terjadi akibat insting perilaku
reproduksi dapat dikurangi secara nyata.
Perilaku memberikan penandaan dengan air seni pada kucing jantan
sebagian besar berhasil, begitu juga perilaku kucing betina yang membuang
airseninya dimana terdapat aroma air seni dari kucing jantan juga menjadi
sangat berkurang.
Sama
halnya dengan perilaku mengasah kuku dan perilaku bermain berlebihan pada
kucing.. Perilaku menajamkan kuku ini
dimaksudkan untuk melakukan penandaan
tempat sekaligus mengasah kuku ini akan hilang dengan sendirinya jika
kucing sudah di sterilisasi. Begitupula
dengan aktivitas berlebih. Sebagian
besar kucing-kucing yang di sterilisasi akan malas bergerak sebab hormon yang
merangsang untu melakukan aktifitas berlebih itu sudah kurang kadarnya didalam
tubuh.
Beda
halnya dengan perilaku pup sembarangan di dalam rumah. Biasanya perilaku ini hanya terjadi pada
anak-anak kucing, jarang terjadi pada kucing dewasa. Pada awalnya, pada masa menyusui, semua
kotoran anak kucing akan langsung secara alami termakan oleh induknya ketika
induk kucing melakukan perilaku membersihkan anak kucing yang kebanyakan
dilakukan oleh induk-induk kucing.
Seiring dengan waktu , anak-anak kucing mendapatkan pelajaran mengenai
cara hidup seekor kucing dari kucing-lucing dewasa yang berada di sekitar
mereka. Yang akhirnya memapukan kucing-kucing kecil tersebut ketika dewasa
dapat melakukan perilaku layaknya kucing dewasa. Pada kucing-kucing yang tidak mempunyai kesempatan
dalam mempelajari kebiasaan-kebiasaan tersebut, perilaku ini kadang menyimpang,
walau beberapa kasus kucing tersebut tetap dapat berprilaku layaknya kucing
normal akibat insting naluriah yang kuat. Pada kucing-kucing yang mengalami
perilaku pup di sembarang tempat ini di butuhkan kesabaran yang tinggi dalam
merubah perilakuknya secara berlahan. Caranya yaitu dengan menyediakan satu tempat kucing khusus untuk
pup yang selalu dijaga kebersihannya oleh pemilik. Bersikap sigaplah dengan kucing anda ketika
mereka menunjukkan perilaku mengendus, ngendus dan melakukan cakarasn-cakaran
kecil di rumah anda tempat dimana dia selalu meninggalkan pupnya. Jika perilaku itu terlihat, segeralah kucing
tersebut di pindahkan ke tempat dimana sebuah wadah yang telah diisi dengan
pasir khusus yang sudah anda siapkan.
Lakukan terus menerus dengan penuh kesabaran sampai terlihat perilaku
pup yang benar tersebut terlihat dengan jelas.
No comments:
Post a Comment