Pengumuman

Tolong follow dan click iklan buat saya jika anda merasa terbantu dengan artikel ini, terimakasih atas kebaikan anda. any comment? send to taringdoberman@yahoo.com

Tuesday, December 15, 2015

LEM Sejahtera


Tanggal 11/12/2015, seorang saudara mengundang saya ke seminar tertutup sebenarnya, seminar yang diadakan untuk wartawan dan pengusaha tentunya mengandalkan gong gong suara seperti Bapak Soni dan Bapak Samsudin.
Bapak Samsudin memberikan paparan mengenai nilai impor, dan effeknya ke pembangunan.  beliau memperlihatkan data bahwa nilai kiloannya saja sudah milyaran apalagi misalnya dari satuan pemasukan tersebut dikali rupiah, tentunya nilai yang mengiurkan.
LEM Sejahtera ini mengingatkan memori saya mengenai suatun program yang mati seperti dana bergulir, Konsep dana bergulir ini mulai diterapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2000. hambatannya Kinerja pelayanan dan keuangan dana bergulir rendah dan tidak dapat diukur dengan jelas sebab yang diharapkan adalah terjadinya snowballing effect. pencetus kegagalan ini adalah Penatausahaan tidak baik, tidak diakui piutang sehingga tidak diketahui berapa DB yang ada, berapa yang berpotensi macet, berapa yang macet.
padahal kalau dipikir yang macet kan di Indonesia uangnya tetap beredar, bukan keluar indonesia duitnya.
macet, ya kemungkinan besar sebab pelaksana dilapang butuh pengalaman.  jangan menyerah dan terus melanjutkan program dan pelatihan adalah jalan keluar.  semua yang berhasil di wajibkan masuk menjadi anggota tetap organisani yang mengolah keuangan, dan bisa dipakai sebagi tempat referensi atau magang peternak yang belum jelas kemampuannya. dana bergulir di kelola koprasi. jangan permasalahkan uangnya banyak dimakan oleh kepala koprasi sebab itu sudah masuk ranah hukum, korupsi, penjara.
LEM Sejahtera, mulai percontohan di sulawesi tenggara, awalnya main di Kopera.
sayangnya tidak dibahas berapa penyusutan lahan pertanian semenjak negara agraris merubah haluan menjadi negara agroindustrialis. tapi saya yakin jika keuntungan petani besar banyak yang mau jadi petani.
jangan lupa, harus ada proteksi terhadap petani, petani jangan di jadikan objek tapi subjek dari kegiatan.
semua orang tahu bahwa perbangkan tidak akan mengelontorkan dana buat orang susah, jadi petani sukses baru segelintir orang, bisa dihitung dengan jari tangan dan kaki, jadi bisa di luruskan saja bahwa pihak perBANKkan akan berat mengelontorkan uang buat usaha pertanian.n untuk itu di butuhkan organisasi.
Organisasi yang dibutuhkan desa.  beberapa organisasi serupa sudah pernah dijalankan dan LEM Sejahtera ini cuma bertukar baju dari sistem terdahulu. dana kebanyakan dari anggota buat dana anggota berusaha.
sebelum Bapak Bambang Ir,MM bercerita panjang, saya sudah kepikiran bahwa indonesia bukan kurang pandai untuk berorganisasi, sebab Indonesia merdeka juga dari berorganisasi. saya yakin banyak orang yang mengambil untung dari ketidak stabilan.  teringat Mbah Harto, dulu ku benci sekarang kurindukan setengah mampus, Kesetabilan ekonomi dan Politik yang utama. ngak ribut ribut cari investor, sukses membuat 1dollar 2000 rupiah.  sejarah membuktikan dulu kita berjaya perekonomiannya.
pilihannya adalah bagusan macet di Indonesia daripada macet di luar negeri, bagusan macet di tangan petani dari pada macet di tangan pengusaha.
kemacetan petani masih terdeteksi, jadi masih bisa di antisipasi dengan pengontrolan yang tepat.
LEM Sejahtera, baju baru, minimal bisa mempersatukan petani sultra, ada peluang pemberdayaan hewan untuk mengkonsumsi kulit coklat yang terbuang.
mimpi yang mempertumakan pemerintah, BUMN dan swasta dalam jabatangan yang erat buat kesejahteraan rakyat. Mantab.

No comments: