Sering kita bingung ketika berhadapan dengan kawan yang memberikan nasehat, atau membaca majalah atau hal-hal lain yang berisikan informasi mengenai pakan baik untuk hewan kesayangan atau pun hewan ternak. dan ketika salah pemberian secara terus menurus hewan yang menerima pakan tersebut akan mengalami penurunan performance, yang berefek kepada produksi jika hewan tersebut adalah hewan produksi.
filosopi pemberian pakan utama adalah mengenal makanan mereka di alam liar jika hewan tersebut masih melaksanakan aktivitas yang tidak berbeda sewaktu nenek moyangnya masih liar , misalnya anjing. Para ahli meneliti dan memberikan makanan yang mengandung unsur gizi yang sesuai dengan kondisi anjing tersebut dengan konsep seimbang unsur gizinya. uniknya nenek moyang anjing itu sendiri tidak pernah menghitung unsur gizi yang mereka makan namun dapat hidup secara sehat dengan syarat semua bahan yang biasa dia makan ada dan belum dirusak manusia.
Berbeda dengan hewan produksi. hewan ini sudah mulai berubah jika dibandingkan dengan nenek moyangnya dulu. contohnya ayam. sekarang untuk ayam broiler, dalam waktu 35 hari harus mencapai berat lebih dari satu kilo, sedangkan jika dilihat nenek moyangnya terdahulu berat ini tidak normal sebab umur ayam 35 hari tidak mencapai berat satu kilo. Hal ini terjadi karena rekayasa genetik dan rekayasa unsur gizi pakan yang di seimbangkan dengan perkembangkan kualiatas genetik ayam.
intinya setiap mahluk hidup, khususnya hewan membutuhkan kebutuhan gizi yang berbeda namun seimbang terhadap kebutuhan tubuh mahluk hidup itu sendiri. jika ada terjadi perubahan maka unsur keseimbangan gizi juga berubah dan untuk memaksimalkan performance-nya unsur gizi tersebut harus disesuaikan dengan keadaan baru hewan tersebut.