Penyakit bawaan makanan adalah umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) memperkirakan bahwa setiap tahun sekitar 1 dalam 6 orang Amerikaatau sekitar 48 juta orang didapati sakit yang tergolong foodborne diseases, dari yang terkena 128.000 orang dirawat di rumah sakit, dan 3000 mati dari penyakit bawaan makanan. [1,2] angka ini serius sebab diadakan selalu evaluasi, beda dengan di Indonesia, yang pada saat ini semua berianggembira dengan cerita sapi import. Penyakit ini dapat terjadi kemungkinan karena terkontaminasi oleh patogen atau bawaan bahan makanan tersebut .
Pada bulan Agustus 2012, CDC merilis data tentang kecenderungan penyakit/patogen bawaan makanan di 10 lokasi di AS 1996-2011. Kejadian beberapa infeksi, seperti yang disebabkan oleh Campylobacter, Listeria, Escherichia coli (STEC) O157 dan non-O157, Shigella, dan infeksi Yersinia. semua patogen ini di diagnosa dengan pengujian laboratorium terhadap sampel dari pasien. patogen ini terus menurun jumlahnya antara tahun 1996 dan 2008 namun tidak menurun lebih jauh sejak 2008. Beda halnya infeksi Salmonella, jumalah kasus di lapangan tidak menurun dan tetap menjadi bakteri yang paling umum sebagai penyebab infeksi yang berhubungan dengan rawat inap dan penyebab kematian yang paling tinggi dari patogen lainnya di ruang lingkup foodborne diseases. Di Indonesia, dijamin kurang sebab setiap hari kita mendapatkan vaksin hidup berupa patogen aktif yang ikut masuk ke tubuhn kita dengan gaya dan budaya kebersihan standar orang Indonesia.
Pada bulan Agustus 2012, CDC merilis data tentang kecenderungan penyakit/patogen bawaan makanan di 10 lokasi di AS 1996-2011. Kejadian beberapa infeksi, seperti yang disebabkan oleh Campylobacter, Listeria, Escherichia coli (STEC) O157 dan non-O157, Shigella, dan infeksi Yersinia. semua patogen ini di diagnosa dengan pengujian laboratorium terhadap sampel dari pasien. patogen ini terus menurun jumlahnya antara tahun 1996 dan 2008 namun tidak menurun lebih jauh sejak 2008. Beda halnya infeksi Salmonella, jumalah kasus di lapangan tidak menurun dan tetap menjadi bakteri yang paling umum sebagai penyebab infeksi yang berhubungan dengan rawat inap dan penyebab kematian yang paling tinggi dari patogen lainnya di ruang lingkup foodborne diseases. Di Indonesia, dijamin kurang sebab setiap hari kita mendapatkan vaksin hidup berupa patogen aktif yang ikut masuk ke tubuhn kita dengan gaya dan budaya kebersihan standar orang Indonesia.
